Selasa, 20 Maret 2012

KESEHATAN MENTAL

1.Tuliskan Konsep Sehat dan jelaskan dimensinya !
Jawab :
Memahami konsep sehat tidak pernah dapat dilepaskan dari pengaruh sejarah dan kemajuan kebudayaan. Sepanjang sejarah makna sehat dan sakit ternyata dipengaruhi oleh peradaban. Selain itu treatmen yang dilakukan juga disesuaikan dengan pemahaman terhadap kesehatan tersebut. Budaya barat dan timur ternyata memiliki perbedaan yang mendasar mengenai konsep sehat-sakit. Perbedaan ini kemudian mempengaruhi sistem pengobatan di kedua kebudayaan. Akibatnya,pandangan mengenai kesehatan mental juga berbeda namun dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang membuat relasi antar manusia semakin mengglobal, pertemuan antara kedua budaya ini tidak lagi dapat dihindari sehingga sekarang ini ditemui berbagai cara penanganan kesehatan yang mencoba mengintegrasikan sistem pengobatan antara kedua kebudayaan. Memahami pengertian health, yang diterjemahkan bahasa Indonesia sebagai ‘kesehatan’ , (Echlos & Shadly , 1981) tidaklah sesederhana seperti yang dibayangkan.Ambillah waktu sejenak untuk menyadari pemahaman anda sendiri mengenai apa yang dimaksud dengan istilah ‘sehat’ atau ‘kesehatan’ (health) itu? Ternyata pengertian mengenai kesehatan akan beragam ungkapannya. Pengertian sehat atau kesehatan menurut dokter mungkin sedikit banyak akan berbeda dengan perawat, fisioterapis, apoteker atau tenaga para medis lainnya. Meskipun bersama-sama mengabdi pada bidang kesehatan. Namun, sebagian besar orang, bahkan para mahasiswa psikologi sekalipun umumnya mendefinisikan sehat atau kesehatan lebih berfokus pada masalah fisik, seperti misalnya bebas dari penyakit dan cacat atau fungsinya alat-alat tubuh secara penuh sehingga orang dapat melakukan aktifitas sehari-harinya.
Apakah kesehatan meman bisa dimengerti secara sederhana, yaitu sebagai sesuatu keadaan tidak adanya penyakit? Tampaknya memang demikian. Buku teks klasik, Harrison’s Principles of Internal Medicine yang memuat kompendium mengenai penyakit, tidak pernah memuat petunjuk-petunjuk untuk memulihkan dan menjaga kesehatan. Buku ini memuat deskripsi bagaimana mengobati penyakit-penyakit tertentu. Sehat dan kesehatan tidak pernah dibahas secara eksplisit sehingga istilah kesehatan bahkan tidak tercantum didalam indeks buku tersebut (Joesoef, 1990). Freund (1991) dengan mengutip the International Dictionary of Medicine and Biology, mendefinisikan kesehana sebagai ‘suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organism atau bagiannya, yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit’ juga sampai pada kesimpulan mengenai kesehatan sebagai keadaan tidak adanya penyakit sebagai salah satu ciri kalau organism disebut sehat. Sekali lagi, pemahaman mengenai kesehatan umumnya masih berfokus pada masalaha fisik dan bertitik tolak pada masalah ada tidaknya penyakit. Itulah yang menjadi alasannya mengenai konsep penyakit (illness) juga menjadi pembahasan. Membicarakan kesehatan tidak lengkap tanpa membahas penyakit karena keduanya merupakan dua sisi dari keeping mata uang yang sama. Kamus lainnya tampaknya mengartikan kesehatan (health) mirip dengan pengertian kesehatan seperti yang diungkap oleh Freund tersebut yaitu sebagai 1.Condition of a person’s body or mind.
2.State of being well and free from illness (Hornby, 1989). Namun pada pemahaman terakhir ini, kesehatan juga mulai menyangkut segi lainnya selain fisik, yaitu sudah memasukkan unsur jiwa dan keadaan sejahtera, yang tentunya tidak terlepas dari masalah psikologis. Pengertian mengenai kesehatan umumnya dimengerti sebagai hal yang bersifat fisik dan kurang memperhatikan hal-hal fisik lebih mudah diamati karena tampak dalam realita sehingga lebih mudah disadari oleh individu disbanding hal yang bersifat psikis. Selain itu dalam sejarahnya, manusia memang lebih berjuang untuk membebaskan diri dari segala bentuk penyakit-penyakit fisik sangat jelas sekali mempengaruhi kualitas kehidupan disbanding hal-hal yang bersifat psikologis. Pengertian kesehatan menurut WHO tampaknya juga mengalami perkembangan menjadi semakin kompleks. WHO mendefinisikan kesehatan sebagai : … keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan…” (Smet, 1994). Pengertian tersebut menyebabkan kebijakan dibidang kesehatan mengalami perubahan. Dulu segala upaya dilakukan dengan tujuan untuk menyembuhkan atau mengobati penyakit. Penelitian dan temuan-temuan teknologi diupayakan kea rah penyembuhan. Akibatnya berbagai teknologi modern diketemukan sehingga berbagai macam penyakit dan gangguan lainnya bisa diatasi.
Dimensinya :
a) Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara klinis tidak adanya penyakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh.
b) Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih, dan sebagainya.
c) Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembahan, keagungan, dan sebagainya terhadap sesuatu di balik alam ini, yakni Sang Penciptaalam dan seisinya.
d) Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat dari seseorang itu produktif dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong secara financial terhadap dirinya sendiri atau keluarganya.




2.Jelaskan mengenai sejarah perkembangan kesehatan mental !
Jawab :
• Tahun 1600 dan sebelumnya
Dukun asli Amerika (Indian), sering juga disebut sebagai ‘penyembuh’ (healer, shaman) orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian. Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitar. Mereka dianggap melakukan kesalahan kepada roh-roh atau menjadi medium dari roh-roh untuk menyatakan keinginannya. Oleh karena itu, mereka sering kali tidak dianggap sakit, sehingga mereka tidak disingkirkan dan dibuang serta masih mendapatkan tempat dalam masyarakat.
• Tahun 1692
Mendapatkan pengaruh para imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir atau guna-guna. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir. Sejarah kesehatan mental di eropa, khususnya di Inggris agak sedikit berbeda. Sebelum abad ke-17, orang gila disamakan dengan penjahat atau kriminal sehingga mereka dimasukkan ke dalam penjara. John Locke (1690) dalam tulisannya yang berjudul An Essay Concerning Understanding, menyatakan bahwa terdapat derajat kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide salah dan tidak masuk akal secara terus menerus. Kegilaan adalah ketidakmampuan akal untuk mengeluarkan gagasan yang berhubungan dengan pengalaman secara tepat. Pandangan John Locke ini bertahan di Eropa sampai abad ke-18.
• Tahun 1724
Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri. Pada saat ini benih-benih pendekatan secara medis mulai dikenalkan, yaitu dengan memberikan penjelasan masalah kejiwaan sebagai akibat gangguan yang terjadi di tubuh.
• Tahun 1812
Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu pengacara mula-mula yang menangani massalah penanganan secara manusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiries and Observations Upon Diseases of the Mind. Ini merupakan buku teks psikiatri Amerika pertama.
• Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 tempat tidur yang tersedia untuk menagani penyakit mental di Amerika Serikat.
• Tahun 1908
Clifford Beers (1876-1943) menderita manis depresif pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan Yale dan seorang bisnisman yang kemudian mengalami gangguan setelah menglami sakit dan saudara laki-lakinya meninggal. Setelah mencoba bunuh diri, dia dimasukkan ke rumah sakit mental swasta di Connecticut. Dia menjadi subjek penanganan yang tidak manusiawi dan mengalami penyiksaan fisik dan mental dibawah kekuasaan orang yang tidak terlatih dan tidak kompeten di rumah sakit. Beers kemudian menghabiskan beberapa tahun di berbagai institusi dan mengalami perlakuan yang paling buruk di rumah sakit negeri di Middletown, Connecticut. Penanganan tidak manusiawi yang diterimanya di institusi ini mencetuskan keberanian untuk memperbarui perawatan bagi individu yang menderita penyakit mental di Amerika Serikat. Pada tahun 1908 dia menulis buku yang berjudul A Mind That Found Itself.
• Tahun 1909
Sigmund Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisa di Universitas Clark di Worcrster, Massachusetts.
• Tahun 1910
Emil Kraepelin pertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer. Dia juga mengembangkan alat tes yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan epilepsy.
• Tahun 1918
Asosiasi Psikoanalisa Amerika membuat aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan menjalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon untuk pelatihan psikoanalisa.
• Tahun 1920-an
Komite Nasional untuk Menral Higiene menghasilkan saru set model undang-undang komitmen yang dimasukkan kedalam aturan pada beberapa negara bagian. Komite juga membantu penelitian-penelitian yang berpengaruh pada kesehatan mental, penyakit mental, dan treatmen yang membawa perubahan nyata pada sistem perawatan kesehatan mental.
• Tahun 1930-an
Psikiater mulai menginjeksikan insulin yang menyebabkan shock dan koma sementara sebagai suatu treatmen untuk penderita schizophrenia.
• Tahun 1936
Agaz Moniz mempublikasikan suatu laporan mengenai lobotomy frontal manusia yang pertama. Akibatnya antara tahun 1936 sampai pertengahan 1950-an diperkirakan 20.000 prosedur pembedahan ini digunakan terhadap pasien mental Amerika.
• Tahun 1952
Obat antipsikotik konvensional pertama, yaitu chlorpromazine di perkenalkan untuk menangani pasien schizophrenia dan gangguan mental utama lainnya
Sejarah kesehatan mental merupakan cerminan pandangan masyarakat terhadap gangguan mental dan perlakuan yang diberikan. Ada beberapa pandangan masyarakat terhadap gangguan mental di dunia Barat antara lain :
- Akibat kekuatan supranatural
- Dirasuk oleh roh setan
- Dianggap criminal karena memiliki derajat binatang yang besar
- Dianggap memiliki cara berpikir irasional
- Dianggap sakit
- Merupakan reaksi terhadap tekanan stres

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoadmodjo,S. (2010). Promosi Kesehatan ; teori & aplikasi. Jakarta: PT. Rineke Cipta
2. Siswanto,S.Psi,.M.Si. Kesehatan Mental konsep, cakupan dan perkembangannya. Jakarta: Andi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar